Sekilas menyaksikan pria kelahiran Padang, 12 Mei 1975 ini tampak begitu dingin. Akan tetapi seperti ada peribahasa, "tak kenal maka tak sayang" dan dimulai dengan percakapan yang sederhana ternyata sosok yang satu ini merupakan pribadi yang hangat, cerdas, dan bersahabat.
Bernama lengkap Toni Darusman yang saat ini bekerja sebagai Marketing Director PT Multi Bintang Indonesia Niaga membagikan kisah suksesnya dalam suatu rangkaian perjalanan hidupnya yang selalu berani menjawab setiap tantangan yang ada. Melalui obrolan yang menyenangkan semakin menegaskan bahwa profesional muda ini memang tahu persis bagaimana mengembangkan semua potensi yang ada dalam dirinya untuk menciptakan kesuksesan demi kesuksesan dalam hidupnya.
Awal Mula Memilih Marketing
Setiap manusia selalu diperhadapkan dengan banyaknya pilihan dan masa depan manusia itu sendiri baik atau buruk tentu dipengaruhi pula dari pilihan apa yang diambil. Begitupun yang dilakoni oleh seorang Toni Darusman yang harus 'membelokkan arah kemudi kapalnya' dari industri teknik beralih menjadi marketing.
Why? and How?. Ya, mungkin kedua pertanyaan tersebut yang langsung muncul dalam pikiran kita tak terkecuali oleh 'sang nahkoda kapalnya' sendiri. Bisa dikatakan dunia marketing yang dipilih oleh Toni Darusman merupakan buah dari 'love at the first sight'.
"Background saya sebenarnya di engineering dan tahun 2000 selesai ambil master degree di Inggris. Tetapi memang pertama kali muncul ketertarikan saya di marketing sewaktu saya masih menjalani akademis di fakultas teknik terinspirasi dengan iklannya Sampoerna A-Mild dan menurut saya iklan tersebut sangat kreatif. Dari situlah pikiran saya mulai terbuka bahwa kemasan iklan tersebut menjadi menarik pastilah dari adanya usaha promosi yang mampu membuat iklan tersebut menjual," tutur Toni Darusman, yang menikahi Putti Permata Hati pada tahun 2003.
Dimulai dari rasa suka terhadap iklan tersebut yang membuatnya menjadi semakin penasaran hingga akhirnya Toni Darusman memutuskan mempelajari dunia marketing sekalipun masih menjalani pendidikan teknik. Dan 11 tahun yang lalu ketika dinyatakan lulus menjadi sarjana teknik, Toni Darusman langsung memutuskan untuk melamar pekerjaan di Sampoerna dengan latarbelakang pendidikan yang notabene bertolak belakang.
"Waktu itu kebetulan memang sedang ada lowongan jadi marketing dan kesempatan itu tidak saya sia-siakan. Terus terang modal saya saat itu hanya berani saja masuk ke dunia marketing dan setelah masuk saya semakin termotivasi untuk terus belajar khususnya dari para senior saya. Pengalaman yang saya dapatkan pertama kali adalah jangan malu dan takut untuk belajar dan bertanya dari marketing-marketing senior karena dengan begitulah saya bisa berkembang," ungkap Toni Darusman mengenai kunci awal jejak suksesnya dalam menggeluti dunia marketing.
Pantang Menyerah dan Terus Belajar
Apa yang diraih oleh Toni Darusman memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semua keberhasilan yang sekarang dipetiknya lebih kepada suatu bukti semangat pantang menyerah dan naluri untuk selalu mau belajar dan belajar. Kondisi inilah yang mejadikannya begitu tangguh dalam menyikapi setiap tantangan yang datang sehingga apa pun tantangannya tidak ada dalam kamusnya seorang Toni Darusman untuk mundur sebelum berperang.
"Menurut saya bicara tentang marketing menarik sekali karena sama saja berbicara mengenai common of sense dimana dunianya bisa dipelajari dan dapat diaplikasikan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi menjadi seorang marketing yang handal dan cakap selain dibutuhkan jam terbang juga dituntut harus kreatif serta logical thinking yang cepat," ujar Toni Darusman saat menjawab pertanyaan mengenai tantangan dalam dunia marketing secara personal.
Tercatat sejak tahun 2000 memulai karirnya di Sampoerna, Toni Darusman harus menjalani dari nol menjadi seorang top marketing. Berbagai level kedudukan pun ditapakinya mulai dengan menjadi brand assistant, handle event, sampai ditempatkan di kantor-kantor area hingga akhirnya menduduki jabatan sebagai brand manager sampoerna hijau.
Kerja keras dan ketekunannya semakin membuahkan hasil manis tatkala lima tahun kemudian tepatnya pada tahun 2005 dirinya mendapatkan tawaran untuk ditugaskan di Philip Morris Asia, Hongkong untuk membawahi lima regional di Asia Pasifik selama enam bulan. Peluang emas yang sangat berharga tersebut langsung disambut oleh Toni Darusman yang kemudian berangkat menjalankan tugas pentingnya tersebut setahun kemudian.
Gagal dan Sukses itu..........
"Sembilan tahun lamanya saya bekerja di Sampoerna dan penting sekali bagi saya untuk terus berkembang serta tidak cepat berpuas diri dengan hasil yang ada. Dari perusahaan rokok saya lanjut lagi masih tetap di dunia yang sama tentunya namun kali ini ke dunia minuman dimana dua setengah tahun lamanya saya bekerja di Coca-cola setelah dari Sampoerna. Yang paling berkesan selama bekerja di Coca-cola saya berkesempatan untuk pergi ke Atlanta." tegas Toni Darusman yang secara keseluruhan sudah 11 tahun berkecimpung dalam dunia marketing.
Namun demikian usai dari Coca-cola, Toni Darusman semakin mengembangkan potensi besar yang ada dalam dirinya dengan bekerja di PT Multi Bintang Indonesia Niaga dan ditunjuk sebagai Marketing Director. Dan tepatnya pada bulan Juni 2011 dirinya bergabung dalam perusahaan yang bergerak dalam produksi berbagai brand minuman juga.
"Saya boleh saja gagal hari ini tapi besok, lusa, dan seterusnya saya tidak boleh gagal lagi apalagi gagal di tempat yang sama. Kegagalan hari ini harus saya jadikan pelajaran penting untuk menjadikan saya lebih baik di hari-hari berikutnya. Terus terang dalam satu level saya pun pernah merasakan yang namanya jenuh dan tidak ada gairah untuk bekerja tapi kalau sudah begitu kuncinya adalah saya harus cari tahu akarnya kenapa saya bisa begitu dengan demikian saya bisa segera bangkit dan termotivasi kembali," tandas Toni Darusman dalam menanggapi arti sebuah kegagalan.
Pengertian ini mengindikasikan bahwa pengalaman adalah guru yang paling berharga. Dan seorang Toni Darusman mampu membaca setiap situasi yang ada dengan smart untuk mengubah suatu kegagalan dalam hidupnya menjadi kesuksesan besar bagi masa depannya.
"Sukses itu relatif bagaimana tiap-tiap orang menanggapinya. Akan tetapi menurut saya, sukses itu apabila saat saya bangun tidur di pagi hari ingin cepat-cepat mau ke kantor nah itu saya sudah sukses. Karena yang namanya kerja itu harus dinikmati dan sejauh mana saya bisa menikmati pekerjaan saya maka sebesar itulah kesuksesan yang dapat saya raih," sambut Toni Darusman dengan semangat dan penuh keyakinan.
Motto Hidup dan Pesan Menjadi Seorang Pemimpin
Menjadi seorang Marketing Director bisa dikatakan pula membentuk kepribadian Toni Darusman bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Oleh karena itu setiap sisi kehidupannya pun berimbang untuk selalu mencerminkan sebagai pribadi yang bijaksana dan tidak egois.
"Lakukan segala sesuatu dengan tekun dan passion dari hati jadi tidak sekedar kejar target penjualan yang tinggi saja. Namun di sini saya juga berperan sebagai leader dan sangat penting dalam kepemimpinan saya untuk menciptakan team yang happy dan solid sehingga semua anggota mampu memberikan kontribusi maksimalnya untuk sukses bersama-sama. Dulu sebagai anak buah dan karyawan biasa saya ditantang untuk bisa menjadi lebih baik dari hari ke hari tetapi sekarang sebagai pemimpin saya harus memikirkan lebih luas lagi bagaimana memikirkan development dari team dan bertekad mencetak leader-leader yang lainnya," ungkap Toni Darusman saat menceritakan motto hidupnya dan goal seorang pemimpin.
Ya, semua tantangan ada untuk kebaikan kita, mereka memperlengkapi, mengembangkan kepribadian dan membuat kita lebih kuat dan bijaksana serta setiap kita haruslah memiliki cita-cita sebab tanpa cita-cita kita tidak akan memulai sesuatupun, tanpa tindakan kita tidak akan menyelesaikan sedikitpun dan tanpa perjuangan kita tidak akan memenangkan apapun.
sumber
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar