Desa-desa Ini Terletak di Puncak Bukit

Bookmark and Share

Kalau di Indonesia biasanya desa-desa terletak di kaki gunung, tapi berbeda dengan desa-desa di Eropa yang terletak di puncak bukit. Desa-desa ini merupakan sisa-sisa peradaban dari abad pertengahan.

Tujuannya, untuk menghindari serangan dan menyerang musuh dengan efisien. Jalanan yang luas, tembok dan benteng bangunan yang tersusun dari bebatuan menjadi ciri kota dan desa bukit.

Saat ini, pemukiman diatas bukit tersebut menjadi obyek wisata yang menarik wisatawan. Di sini wisatawan akan dibawa bernostalgia ke abad pertengahan. Lalu desa mana saja yang bisa Anda kunjungi?

1. Èze, Prancis

Eze merupakan desa bukit yang terletak di wilayah Maritim-Alpes, selatan Prancis tak jauh dari Nice. Pembangunan desa Eze dilakukan oleh pemerintah Kerajaan Monako. Dengan tujuan sebagai tempat untuk mengawasi kondisi kawasan pesisir dan laut Mediterania hingga Menton (saat ini merupakan wilayah perbatasan dengan Italia).

Desa Eze menyajikan pemandangan cakrawala Samudera Mediterania dan kebun kaktus. Pemandangan ini menjadikan desa Eze menjadi salah satu situs favorit wisatawan yang berkunjung ke Prancis. Desa Eze juga dikenal dengan sebutan "Desa Museum".

Karena wisatawan bisa menyaksikan kehidupan masyarakat pribumi sehari-hari. Banyak turis yang mengunjungi desa ini, tak heran banyak berdiri toko cinderamata, galeri seni hingga hotel yang menjadi favorit para pengantin muda.

2. Castelluccio, Italia

Castelluccio berada di puncak gunung Apennine, Umbria, Italia Tengah. Dengan ketinggian yang mencapai 1.452 meter di atas permukaan laut. Castelluccio berada tidak jauh dari sebuah taman nasional popular di Italia, yakni Monti Sibillini National Park.

Desa Castellaccio menyuguhkan keindahan hamparan tanaman berwarna-warni yang mengelilinginya. Saat musim semi tiba, Castellaccio seakan diselimuti hamparan karpet berwarna-warni dari tanaman poppie dan rapeseed.

Uniknya Castellaccio berdiri di perbukitan karst. Artinya sederas apapun hujan dan es, airnya tidak dapat diserap oleh tanah. Karena itu, masyarakat memanfaatkan lapisan karst ini sebagai saluran dan tempat penyimpanan air hujan.

3. Calcata, Italia

Calcata merupakan sebuah desa bukit yang terletak di Provinsi Viterbo, wilayah Latium, Italia. Atau sekitar 47 kilometer dari Roma menggunakan mobil. Meskipun cukup jauh, Anda tidak akan merasa kelelahan. Karena sepanjang Anda akan disuguhkan dengan pemandangan lembah sungai Treja.

Sejarah Calcata cukup panjang. Pada 1930-an terjadi pengungsian besar-besar yang dilakukan oleh penduduk asli Calcata. Mereka berduyun-duyun pergi menuju kawasan terdekat, Calcata Nuova. Tujuannya untuk menghindari bencana longsor dan efek ledakan vulkanik.

Pemerintah Italia akhirnya mencabut status bahaya dari Calcanta. Peringatan ini akhirnya yang membuat masyarakat berani untuk kembali ke desa asal mereka. Hingga akhirnya pemandangan pada masa itu terlihat lebih berwarna dan artistik.

4. Motovun, Kroasia

Sementara di Kroasia, desa bukit terletak di Istria Pusat. Namanya desa Motovun. Motovun berada dikawasan situs kota kuno Kastelijer denga ketinggian 270 di atas permukaan laut.

Secara tradisi, Motovun banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Romawi. Tak heran karena bangsa Romawi tinggak di Motovun sejak abad ke-1 masehi. Di desa Motovun para wisatawan dapat menikmati keindahan hutan dan sungai Mirna yang terletak di bawah bukit.

5. Calitri, Italia

Calitri merupakan desa yang terletak di Provinsi Avellino, Campania, Italia. Saat ini populasi penduduknya mencapai 5.292 jiwa. Calitri merupakan sebuah desa bukit yang terletak diketinggian 530 meter di atas laut. Tak heran jika hawa disini sangat sejuk meski di musim panas. Yang menjadi magnet adalah terdapat sebuah tempat tertua dari desa ini. Yakni sebuah kastil peninggalan abad ke-12. Jalanan, tembok dan tangga yang terbuat dari bebatuan, akan mengingatkan para pengunjung ke masa itu.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar